Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

belajar mengutamakan pengembangan multicerdas berbasis pembiasaan individu yang inovatif, kreatif, ilmiah, edukatif dan religius - ditunggu segala komen, kritik dan sarannya ya...

Kamis, 11 September 2008

Atas Nama Para Pecinta

Saudariku,
Andaikata Jaminan Allah akan cinta manusia adalah latihan kita Menghadap-Nya
Akan kucintai engkau dengan segenap asa, jiwa dan raga
Andaikata keindahanmu dimataku adalah bukti kebesaran Illahi Robbi
Akan kukorbankan segalanya demi menggapai asa yang bergejolak di hati
Takkan pernah terhinakan, takkan pernah terdustakan
Keindahan ciptaan-Mu, persaudaraan kita antar makhluq ciptaan-Nya
Bersama menghadap keridloan atas cinta kita kepada-Nya

Saudariku
Andaikata eratnya persaudaraan kita menunjukkan eratnya cinta pada sang Pencipta
Apatah namanya jika itu adalah medan hidup atas janji kita kepada-Nya
Jikalau galaunya hati karena engkau adalah perwujudan rindu segera menghadap-Nya
Ingin kubawa engkau menikmati kasih sayang kita di hadapan-Nya
Apatah namanya jika itu tidak sekedar kecintaan, pengorbanan dan kekhawatiran
Andai dikala kita berbalas dusta, tidak sayangkah kita terhadap engkau sebagai ciptaan-Nya
Tidakkah menghilang rindu kita atas hidup dan kecintaan-Nya.

Adalah Jalan, Saudariku
Andaikata harap kita bersua dalam cinta dan kasih sayang-Nya
Sepenggal harap, segala penat
Mengendap dalam telaga kasih-Nya yang tak pernah gelap
Andaikata cinta terukur antara insan adalah takdir Maha Kuasa
Apatah namanya bahwa itu penerang jalan gelap gerhana
Karena Dia mencipta dunia kita dengan penuh kasih dan cinta
Tiada cinta terbalaskan, tak mungkin aku mengiri harena benci
Takkah kita berpaling, jalan Illahi terwujud sederhana antar saudara sesama makhluq-Nya

Adalah Takdir, Saudariku,
Makhluq, Insan berakal melata dan menjadi pembijak di muka bumi
Ibadah kita atas cinta kepada-Nya
Terlalu picik jika sekedar rasa takut akan neraka dan harapan surga
Kecintaan kita atas rona rindu antar ciptaannya
Adalah jalan mengharap dan menggapai cinta dalam makna hakiki Illahi Robbi
Adalah takdir, bahwa insan saling mencintai, bahwa manusia berhak hidup di muka bumi
Tidaklah sekedar kata bahkan makna cinta dunia, karena cinta Illahi tak pernah terganti

Cinta Manusia adalah semesta alam, saudariku
Jika sekedar harus kuungkap cinta antar makhluknya
Aku mencintai sesama, mencintaimu karena Dia yang Maha Pencinta
Apatah pengorbanan namanya jika kita mencintai-Nya dengan tidak memperdulikan ciptaan-Nya
Karena segala cinta, harta, takhta, dan waktu yang dimiliki hanya milik Tuhan sang maha penguasa
Takkah butuh pengorbanan cinta kita kepada-Nya
Karena segala hidup, perjalanan, kematian dan akherat, milik Allah pencinta sejati
Mutlak sudah cinta manusia terhadap-Nya
Hilang sudah segala gelisah, cemburu dan mimpi indah kematian,
Usah kita terkecewakan, karena janji-Nya tak pernah ternafikkan
Jalan yang kita tempuh, masih perlu bercermin dan mengungkap jati diri insan Illahi Rabbi
Dengan cinta-Nya kita berada, atas cinta-Nya kita mengemban amanat para pencinta

Semoga engkau fahami, saudariku,
Kelancanganku, adalah sepenggal kelancangan hamba Allah yang merasa berhak untuk mengharap cinta
Kepasrahanku, hanyalah pasrahnya sang pencinta kepada-Mu, pemilik segenap jiwa dan raga
Tak mungkin terukur, atas kecintaanku, karena sia-sia sekalipun ditukar seisi dunia
Keberadaanku, mengajakmu menempuh, berkasih sayang atas jalan memahami ridlo dan kecintaan-Nya
Betapapun aku mencintaimu, kepada-Nya, untuk mencemburui pun aku tak berhak
Karena-Nya pulalah, kali ini aku bertekad mencintaimu,

Saudariku,
Kesediaanmu berkasih, kecintaanku atasmu
Adalah babak dan lajur kehidupan yang tak kan usai,
selama Allah sang pemilik takdir,
Terbayang di pelupuk mata pencari cinta...

Tidak ada komentar: