Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

belajar mengutamakan pengembangan multicerdas berbasis pembiasaan individu yang inovatif, kreatif, ilmiah, edukatif dan religius - ditunggu segala komen, kritik dan sarannya ya...

Kamis, 11 September 2008

Tentang Hymne Guru

Terpujilah wahai engkau Ibu Bapa Guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S'bagai prasasti trima kasihku 'tuk pengabdianmu

Engkau sebaga pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Penuh tanda jasa

Hymne ini bukan untuk menina bobokan seorang guru
yang tulus ikhlas mengabdi di tanah air tercinta
walaupun tanpa tanda jasa sama sekali

Guru memang bukan tentara, tapi tanda jasa bukan sekedar
tanda kepangkatan belaka
diperlukan penghargaan simbolik buat guru berprestasi
diperlukan peningkatan kemampuan dan etos kerja yang konsisten
dibutuhkan pengangkatan kesejahteraan guru yang signifikan
jika memang kita mau meningkatkan martabat bangsa sepenuh hati!

Syahdan,
Waktu Jepang terpaksa bertekuk lutut tanpa syarat
Kaisar Meiji langsung megumpulkan semua staff yang tersisa
berhitung sang kaisar,
bukanlah jumlah dokter, tentara, penduduk atau menterinya
pertanyaan pertamanya;
berapa guru mereka yang tersisa

Betapa seorang kaisar mempunyai fikiran yang visioner
atas kebermaknaan guru sebagai sosok pembaruan
menjadi sebegitu berharga
sepuluh tahun kemudian
dunia takjub atas kemampuan dan kemajuan Jepang

Lalu
Apa yang bisa kita lakukan saat ini
masihkah kita lebih mengutamakan politik dan kekuasaan
sudikah kita tetap berprinsip uang adalah segalanya
hingga pengabdian tidak berarti
sampai keikhlasan tidak berguna

Sejak detik ini, kirimkanlah salam sejahtera dan kepercayaan
untuk semua guru kita, yang pernah mewarnai hidup
Bagi Para Arsitek Peradaban
Semoga!

Tidak ada komentar: